PA Poso cetak Gol in Injury Time
Poso || pa-poso.go.id
Pada hari Kamis tanggal 21 Desember 2023 merupakan hari-hari terakhir persidangan PA Poso di tahun 2023. Seperti tahun-tahun sebelumnya PA Poso berkomitmen untuk menyelesaikan perkara tanpa ada sisa dengan penyelesaian yang berkualitas dan berkeadilan bagi para pihak. Namun hal tersebut tidaklah berjalan mulus, karena komitmen agar perkara selesai pada minggu ke-2 bulan Desember 2023 tidak terwujud, alhasil perlu tambahan waktu yang dalam dunia sepak bola dikenal dengan INJURY TIME.
Adanya injury time tersebut disebabkan terdapat 1 perkara Harta Bersama nomor 169/Pdt.G/2023/PA.Pso yang menyita waktu relatif cukup lama. Berdasarkan wawancara tim redaksi dengan mediator Bapak Muhammad Rifai, SHI. menuturkan bahwa perkara tersebut mempunyai tingkat kesulitan tersendiri, bahkan kedua belah pihak meminta injury time dalam proses mediasi karena waktu 30 hari pada mediasi pertama ternyata kurang cukup untuk menyatukan keinginan para pihak, sehingga para pihak sepakat tenggang waktu injury time sampai tanggal 21 Desember 2023.
Alhamdulillah..... itulah kata-kata pertama yang terucap dalam ruang sidang Pengadilan Agama Poso. saat itu tepatnya hari Kamis tanggal 21 Desember 2023 dalam sidang dengan agenda pembacaan laporan hasil mediasi, kedua belah pihak akhirnya kembali rukun dan damai yang sebelumnya sempat terjadi perselisihan sehingga Penggugat mengajukan gugatan Harta Bersama yang nilainya milyaran rupiah menurut taksiran Penggugat dalam gugatan.
Pada laporan mediasi, mediator menyatakan mediasi berhasil dengan pencabutan perkara, para pihak dengan bantuan mediator telah mencapai kesepakatan perdamaian untuk menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan kekeluargaan. Hal tersebut merupakan torehan istimewa bagi Pengadilan Agama Poso di injury time tahun 2023 dan lebih istimewanya lagi Majelis Hakim sangat bersyukur akhirnya para pihak mau menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan kekeluargaan sehingga tercapai win win solution. Torehan istimewa tersebut tak luput dari itikad baik para pihak dan insan yang terlibat dalam perkara tersebut.
Mediator menegaskan bahwa berhasil tidaknya mediasi tergantung pada para pihak. Mediator bersifat netral, hanya membantu mencari inti permasalahan, untuk kemudian memfasilitasi dalam mengkomunikasikan. Justru kunci utama keberhasilan mediasi adalah I’tikad baik dari masing-masing pihak untuk menyelesaikan sengketa dengan saling berdamai, bermusyawarah untuk mufakat.
Pada awalnya Panitera Pengganti perkara tersebut yaitu Ibu Fatmawaty Lahay, S.Ag. menduga para pihak tidak akan hadir kembali, karena setelah pertemuan mediasi jam 10.00 WITA, para pihak tidak hadir kembali sampai jam 15.00 WITA. Namun Ketua Majelis memberikan arahan agar tidak terburu-buru menunda sidang, akan tetapi memberikan waktu kepada para pihak sampai jam pelayanan kantor yakni sampai jam 16.30 WITA. Dan memang pertimbangan Ketua Majelis tersebut membuahkan hasil dengan hadirnya kedua pihak sekitar jam 16.06 WITA. Dengan jiwa memberikan pelayanan terbaik baik masyarakat, Majelis Hakim langsung segera menggelar sidang di ruang sidang utama dan memutuskan untuk mencabut perkara sebagaimana keinginan para pihak dalam persidangan yang tercantum juga dalam kesepakatan perdamaian dan laporan mediasi.
Lebih lanjut, Bapak Faiz, S.HI., M.H., selaku Ketua Pengadilan Agama Poso juga turut mengapresiasi kepada semua pihak atas keberhasilan tersebut. Beliau juga menuturkan hal ini merupakan sesuatu yang istimewa karena di penghujung tahun 2023 diakhiri dengan sesuatu yang baik yaitu dengan kembali damainya para pihak di dalam persidangan. Dengan kejadian ini diharapkan membawa energi positif untuk persidangan di tahun 2024 mendatang dan lebih lagi terhadap kemajuan PA Poso.
